Amerika-China? Tarik Ulur Tarif dan Dampaknya pada Ekonomi Global Agustus 2025

Pada Agustus 2025, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali mencuat, memengaruhi perekonomian global. deposit qris Meskipun kedua negara sepakat untuk menunda kenaikan tarif impor, dampak dari kebijakan tarif yang telah diterapkan sebelumnya masih terasa. Artikel ini akan membahas dinamika terbaru dalam hubungan perdagangan AS-Tiongkok dan dampaknya terhadap ekonomi dunia.

Perkembangan Terkini dalam Kebijakan Tarif

Pada 11 Agustus 2025, Presiden AS menandatangani perintah eksekutif yang menunda kenaikan tarif impor terhadap barang-barang Tiongkok selama 90 hari, menghindari lonjakan tarif yang dapat mencapai tiga digit. Keputusan ini diambil menjelang musim liburan penting bagi pengecer AS, yang khawatir akan dampak negatif terhadap penjualan dan rantai pasokan.

Namun, meskipun ada penundaan, tarif yang telah diterapkan sebelumnya tetap berlaku. Tarif rata-rata terhadap barang-barang Tiongkok kini mencapai sekitar 43,5%, mempengaruhi berbagai sektor, termasuk elektronik, otomotif, dan barang konsumen lainnya.

Dampak terhadap Ekonomi Tiongkok

Ekonomi Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pelambatan pada Juli 2025, dengan penurunan dalam penjualan ritel dan produksi industri dibandingkan bulan sebelumnya. Pasar perumahan juga mengalami kontraksi, dengan harga properti yang menurun dan aktivitas konstruksi yang berkurang. Tingkat pengangguran meningkat menjadi 5,2%, dengan banyak lulusan baru memasuki pasar kerja yang lesu.

Meskipun Tiongkok mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 5,3% pada paruh pertama 2025, mempertahankan laju ini diperkirakan akan lebih sulit pada paruh kedua tahun ini. Permintaan ekspor yang menurun dan ketegangan perdagangan dengan AS menjadi faktor utama yang membebani perekonomian.

Dampak terhadap Ekonomi Global

Kebijakan tarif AS terhadap Tiongkok telah memicu reaksi berantai di pasar global. Negara-negara mitra dagang utama AS, seperti Uni Eropa dan India, menghadapi tekanan untuk menyesuaikan kebijakan perdagangan mereka. AS juga mengancam akan meningkatkan tarif terhadap India terkait pembelian minyak dari Rusia, menunjukkan pendekatan yang lebih proteksionis dalam kebijakan perdagangan global.

Selain itu, negara-negara seperti Thailand menghadapi tantangan dalam menanggapi praktik penghindaran tarif, dengan meningkatnya pengawasan terhadap ekspor yang diduga berasal dari Tiongkok. Hal ini menambah kompleksitas dalam rantai pasokan global dan meningkatkan biaya perdagangan internasional.

Kesimpulan

Ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok pada Agustus 2025 mencerminkan dinamika baru dalam ekonomi global yang semakin terfragmentasi. Meskipun ada upaya untuk meredakan ketegangan melalui penundaan kenaikan tarif, dampak dari kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya tetap signifikan. Negara-negara di seluruh dunia harus menavigasi lanskap perdagangan yang berubah ini dengan hati-hati, mempertimbangkan dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap perekonomian mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *